Lingga – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lingga mencatat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lingga mengalami peningkatan yang didominasi oleh 5 sektor pada 2018 lalu.
Hal tersebut disampaikan Kasubag Nerwilis BPS Kabupaten Lingga Desneli Irma dalam konferensi pers yang digelar di kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Lingga pada Rabu (4/12/2019)
Menurut Desneli, 5 sektor pertumbuhan ekonomi di Kabupaten lingga meliputi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 22,04 persen, Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda sebesar 22,01persen, konstruksi sebesar 20,22 persen, jasa pendidikan sebesar 7,52 persen dan administrasi pertanahan dan jaminan sosial wajib sebesar 7,32 persen sedangkan sektor lain pengisi struktur tersebut disumbang oleh sektor lain-lain sebesar 20,88 persen yang terdiri dari 12 sektor.
“Pertumbuhan ekonomi, dari tahun 2015 hingga 2017 terjadi percepatan pertumbuhan dari 2,38 menjadi 6,08. Pada tahun 2018 mengalami perlambatan menjadi 4,00. Namun demikian angka tersebut cenderung selalu fluktuatif,” beber Desneli
Despeli juga menyampaikan bahwa Indikator Sosial Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhitung sejak tahun 2014 hingga tahun 2018 terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yakni dari 60,75 menjadi 64,06 pada tahun 2018.
“Meskipun secara peningkatan, IPM Kabupaten Lingga merupakan yang terendah se-Kepulauan Riau, namun secara pertumbuhan, Lingga tercepat jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Kepulauan Riau. Atas hasil capaian ini, kinerja pemerintah daerah patut diapreasi,” ujar Desneli.
Desneli menuturkan, IPM itu sendiri merupakan alat ukur pembangunan manusia yang dipakai secara luas di seluruh negara. Indeks Pembangunan Manusia ini juga menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
“Dari hasil perhitungan mereka, diperoleh variabel IPM Lingga 2018, angka harapan hidup sehat lahir (AHH) mencapai 61,44 tahun, sedangkan angka harapan lama sekolah (HLS) mencapai angka 12,43 tahun, rata-rata lama sekolah (RLS) sebesar 6,27 tahun, dan pengeluaran Per Kapita yang disesuaikan mencapai angka 11,50 juta,” bebernya.(supprianto)