Lingga – Ketu Lembaga Adat Melayu (LAM) Kecamatan Lingga Taufik Muhammadiyah mengapresiasi atas terbentuknya LAM Desa. Sebab dengan terbentuknya LAM Desa maka otomatis dapat membantu menjalankan program dan kegiatan LAM Kecamatan. Selasa (31/12/2019) kemarin.
“Kita sangat apresiasi dengan terbentuknya LAM Desa. Disamping itu kita ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada LAM Kepri Kabupaten Lingga yang telah turut andil hingge LAM Desa ini dapat dikukuhkan,” ujar Taufik.
Menurut Taufik, peranan Lembaga Adat tidak hanya sebatas mengurusi prosesi perkawinan, akan tetapi harus mampu mengambil peranan diberbagai dimensi kehidupan, termasuk menyelesaikan konflik sosial yang timbul di tengah masyarakat.
“Kedepannya pengurus LAM di setiap desa yang terpilih dan sudah dilantik agar dapat lebih memainkan perannya, memajukan budaya adat resam melayu yang semakin hari semakin terlupakan,” harap Taufik.
Taufik menuturkan, berbagai kondisi yang ditimbulkan dari kemajuan itu sendiri. Maka hendaknya lembaga ini dapat memberikan dukungan dengan tidak melupakan jatidiri sebagai orang Melayu.
“Salah satu contohnya LAM Desa Panggak Darat. Peran LAM Desa Panggak Darat dapat berpartisipasi dalam wisata, misalnya disana ada objek wisata Bukit Permata, jadi LAM dan pemerintah desa dibolehkan membuat aturan. Sebelum mendaki hendaknya diadakan doa selamat terlebih dahulu. Artinya, orang luar masuk kampung kita ini ada Assalamualaikumnya,” beber Taufik
Lalu, lanjut Taufik disejalankan dengan pendataan untuk dapat mengetahui siapa-siapa saja yang pergi ke Bukit Permata. Secara tak langsung, kata Taufik, jika terjadi sesuatu hal pihaknya dapat segera mengetahuinya.
“Memang kita melihat sekarang ini banyak dari generasi kita sudah mulai lupa dan tidak tahu adat istiadat terutama adab. Adab ini sangat penting untuk kita tunjuk ajar untuk generasi kedepan,” ujarnya
“Kita ini, Bunda Tanah Melayu, jadi kita ini menjadi contoh, apalagi ada beberapa tradisi, adat dan budaya kita yang menjadi warisan budaya tak benda yang diakui secara nasional milik Kabupaten Lingga. Contohnya, tepuk tepung tawar dan tentunya kita harus satukan persamaan tentang tata cara tepuk tepung tawar tersebut,” tambah Taufik.
Selamat bertugas dan bekerja buat Datok pengurus yang baru saja dikukuhkan. “Mari sama-sama kita hidupkan dan kita lestarikan adat istiadat dan budaya di kampung kita,” katanya mengakhiri. (Supprianto)