Lingga – Rokok elektrik atau sering juga di sebut Vape ini sudah hampir semua kalangan di Indonesia mengetahuinya dan sudah mengunakan Vape sebagai pengganti rokok konvensional, apabila ada yang menyebut vape tidak berbahaya seperti rokok konvensional, ternyata rokok elektrik ini malah menciptakan penyakit baru.
Penyakit misterius ini menyerang paru-paru dan ilmuwan masih belum menemukan penyebabnya dari penyakit ini. jumlah kematian di AS terkait rokok elektrik ini bertambah menjadi 52 orang.
Dilaporkan VOA Indonesia, Jumat (13/12/2019), pejabat kesehatan di Amerika Serikat(AS) mengatakan ada tambahan empat kasus kematian akibat penyakit pernapasan misterius yang terkait rokok elektrik sejak pekan lalu.
Menurut Reuters, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga melaporkan per 10 Desember ini ada tambahan sebanyak 118 pasien penderita baru yang dirawat di rumah sakit. Penderita baru itu berasal dari dari 50 negara bagian, Distrik Columbia, dan dua wilayah AS. Jumlah orang yang dirawat terkait Vape sekarang mencapai 2.409 pasien.
Para pejabat AS bulan lalu melaporkan penemuan Vitamin E asetat, Bahan itu diyakini digunakan sebagai bahan untuk mengencerkan produk Vape Ilegal yang mengandung komponen ganja. Vitamin E asetat itu ditemukan dalam sampel jaringan paru-paru dari 29 pasien. (Supprianto)
CDC menyatakan Vitamin E asetat sebagai “bahan kimia yang mengkhawatirkan” dan merekomendasikan bahan kimia itu tidak ditambahkan pada rokok elektrik atau produk Vape lainnya. Sementara itu, penyelidikan masih berlangsung. (Supprianto)