• Tentang Kami
  • Redaksi dan Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
SPIRIT OF LINGGA
Advertisement
  • Home
  • Peristiwa
  • Kepulauan Riau
  • Oto & Tekno
  • Ekonomi
  • Politik
  • Saka
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Kepulauan Riau
  • Oto & Tekno
  • Ekonomi
  • Politik
  • Saka
No Result
View All Result
SPIRIT OF LINGGA
No Result
View All Result
Home Nasional

Banyak Yang Makan Daging Anjing, Aktivis Anjing Khawatir Rabies

Vee by Vee
April 26, 2019
in Nasional
446
VIEWS

LINGGASATU.COM — Para aktivis yang tergabung dalam koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) menggelar aksi di halaman Balai Kota Solo, Kamis 25 April 2019. Mereka melakukan aksi diam dengan membentangkan spanduk dan poster bergambar anjing. Bahkan Surakarta disebut sebagai daerah dengan konsumsi daging anjing terbesar di wilayah Jawa.

Koordinator aksi, Angelina Pane menyebut puluhan warung di Surakarta memperdagangkan masakan berbahan daging anjing. “Hal itu membuat konsumsi daging anjing di kota ini cukup tinggi,” ujarnya

Dikutip dari Tempo.co, para aktivis pecinta anjing telah melakukan penelusuran terkait kondisi tersebut. Warung-warung penyedia makanan daging anjing setiap harinya membunuh anjing untuk dimasak.

“Setiap bulan ada 13.700 ekor anjing yang dikonsumsi, warung-warung makan rata-rata memotong anjing lima sampai delapan anjing perharinya ” katanya.

Besarnya permintaan pasar terhadap daging anjing tersebut pasokan anjing berdatangan dari luar daerah. Yang menjadi kekhawatiran para aktivis pecinta anjing semakin tingginya pasokan anjing dari luar daerah untuk dikonsumsi tinggi pula tingkat penyebaran rabies di kota Surakarta. Menurut aktivis pecinta anjing ini, hewan tersebut sebelum di bunuh dibantai secara sadis dan brutal.

Melalui aksi tersebut, para aktivis melakukan audiensi dengan perwakilan pemerintah kota Surakarta yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan kota Solo, Weny Ekayanti. Menurut Weny pemerintah setempat belum memiliki peraturan yang mengatur hal tersebut terkait perdagangan dan konsumsi daging anjing.

“Belum memiliki peraturan tersebut sehingga kami tidak bisa serta merta melarangnya,” kata Weny.

Menurut Weny saat ini pihaknya hanya bisa melakukan pengawasan dan pemantauan, terutama dalam hal pencegahan penularan penyakit rabies.
(dwi)

Source : Tempo.co

Vee

Vee

Related Posts

80% Pegawai Milenial, Jasa Raharja Gandeng BRI Gelar Literasi Keuangan: Frugal Living untuk Hidup Sehat, Berdaya, dan Berintegritas
Nasional

80% Pegawai Milenial, Jasa Raharja Gandeng BRI Gelar Literasi Keuangan: Frugal Living untuk Hidup Sehat, Berdaya, dan Berintegritas

Mei 24, 2025
Jasa Raharja dan Pemerintah Provinsi Bali Perkuat Kolaborasi untuk Meningkatkan Kepatuhan Pajak dan Keselamatan Berkendara
Nasional

Jasa Raharja dan Pemerintah Provinsi Bali Perkuat Kolaborasi untuk Meningkatkan Kepatuhan Pajak dan Keselamatan Berkendara

Mei 23, 2025
Headline News

Pimpinan Jowo Manunggal Lingga Apresiasi Perkembangan Reog Di Lingga

Mei 22, 2025

BERITA TRANDING

  • Matematika, Cina Kuno Tertarik Pada Pola Angka

    Matematika, Cina Kuno Tertarik Pada Pola Angka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Golkar Tancap Gass Di Pilkada Lingga Jagokan Kamarudin Ali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengalaman Sutan Sunat di Safute Robot (Safubot)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Lingga Rencana Ubah Wajah Dabo Singkep

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Desa Pekajang Dapat Bantuan Dari PT Cipta Persada Mulia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang Kami
  • Redaksi dan Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

Copyright @2023 LINGGASATU.NET All right reserved

No Result
View All Result

Copyright @2023 LINGGASATU.NET All right reserved