KUTIPAN.CO – Bitcoin sempat anjlok hingga 11% dengan kisaran harga US$ 48.000, Menteri Keuangan AS Janet Yellen peringatkan investor akan bahaya bitcoin.
Yellen memperingatkan investor akan ketidakstabilan dan legitimasi bitcoin yang menurutnya sangat diragukan. Selain itu bitcoin juga bukan sebagai mekanisme transaksi yang luas, ia khawatir bitcoin dijadikan atau digunakan untuk mendanai transaksi ilegal.
“Menurut saya, bitcoin tidak digunakan sebagai mekanisme transaksi yang luas. Saya khawatir kalau bitcoin lebih sering digunakan untuk mendanai transaksi ilegal. Bitcoin juga sangat tidak efisien sebagai alat transaksi, belum lagi jumlah energi yang digunakan untuk memproses transaksi tersebut,” kata Yellen kepada CNBC.
Sementara itu Ellon Musk pemilik perusahaan Tesla beberapa waktu lalu mengumumkan jika perusahaan nya telah membeli bitcoin dalam jumlah besar senilai US$ 1,5 miliar.
Selain itu perushaan mobil listrik yang dimiliki oleh Ellon juga akan mulai menerima pembayaran atau transaksi dalam bentuk bitcoin.
Disinyalir, hal ini mendorong bitcoin melesat dan meningkatkan eksposur Tesla akan volatilitas bitcoin.
Lalu, pada 20 Februari lalu, Musk mengatakan lewat Twitternya bahwa harga bitcoin dan ethereum tampaknya sudah mahal. Pernyataan ini menimbulkan sentimen negatif terhadap bitcoin, dan secara tidak langsung terhadap pergerakan saham Tesla.
Harga bitcoin sempat menembus kisaran US$55.000 pada Jumat (19/2/2021) lalu sehingga mengukir rekor kapitalisasi pasar US$ 1 triliun atau setara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Bitcoin sering dibanding-bandingkan dengan emas karena persediannya yang terbatas, seperti diketahui jumlah total bitcoin yang diciptakan oleh Satoshi Nakamoto hanya sebanyak 21 juta, sedangkan hingga saat ini yang sudah ditambang oleh minner sekitar 18,5 juta bitcoin.
Penulis : Erika
Editor : Fikri
Source : CNBC