LINGGA,Singkep – Bupati Lingga, Muhammad Nizar meresmikan pekerjaan optimalisasi pemanfaatan Embung Gemuruh pipa transmisi air baku Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (25/11/2024).
Hal itu ditandai dengan pembukaan pipa air yang dilakukan Muhammad Nizar, didampingi Kepala BWS Sumatera IV, Daniel di Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lingga, Jalan Kesehatan, Kecamatan Singkep, untuk di ketahui, pembangunan dimulai pada 15 Maret 2016 sampai 10 Desember 2016. Embung ini terletak di Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep. Pembangunan yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) ini terdiri dari 2 tahap, yakni pada 2016 dan 2020.
Item pekerjaan pada 2016, dimulai dari pekerjaan tubuh bendung, Spillway, bangunan kantong lumpur, rumah jaga, dan jalan akses.Sementara, untuk pekerjaan di tahun 2020 adalah pekerjaan peningkatan lanjutan, untuk memperluas tampungan dan pengamanan terhadap erosi tebing pada area genangan dan pekerjaan bangunan Box Culvert.
Di tahun 2024 ini pekerjaan kembali dilaksanakan sebagai optimalisasi pemanfaatan Embung Gemuruh dengan membangun pipa transmisi air baku baru ke Dabo Singkep sepanjang 7,8 kilometer . Di ketahui juga, pipa transmisi atau pipa induk yang saat ini digunakan itu dibangun sejak 1974. Sehingga kurang lebih 50 tahun masyarakat menggunakan air tersebut. Hingga saat ini pipa tersebut belum pernah dilakukan pergantian.
Namun, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) berkolaborasi dengan PDAM Tirta Lingga, yang terus mengusulkan ke Kementerian PUPR melalui BWS IV Batam, sehingga pergantian pipa induk tersebut baru terealisasi di tahun 2024 ini. Kepala BWS Sumatera IV, Daniel menjelaskan, untuk kapasitasnya 14 liter per-detik bisa dipakai oleh masyarakat untuk 2 ribu orang.
“Ke depannya sesuai dengan amanat Presiden Asta cita, jadi untuk lahan-lahan diirigasi, mengoptimasi semua lahan pertanian yang selama ini kurang berfungsi,” kata dia kepada awak media.
Di tempat yang sama, Bupati Lingga, Muhammad Nizar mengucapkan terima kasih kepada pihak BWS IV Sumatera.
“Yang tentu bekerja sama kami hari ini PDAM berkaitan dengan datang, berkaitan dengan lahan, kemudian berkaitan dengan usulan, yang telah memberikan manfaat untuk pekerjaan yang sekarang,” jelas Nizar. Pria 42 tahun ini menerangkan, dulu jika tidak digantikan pipanya, hanya berjalan sampai 3 jam saja.
“Nah kami diberikan kabar setelah ini sudah dilakukan perbaikan pipanya, itu bisa 8 jam sampai 10 jam per hari, jadi manfaatnya kan lebih besar, lebih banyak,” katanya. Namun, ia melanjutkan, berkaitan dengan kualitas airnya saja menjadi ‘PR’ yang memang harus dijaga.
Ditambahkan Direktur PDAM Tirta Lingga, Irfan Andaria menjelaskan, biasanya untuk daerah rawan distribusi air hanya 8 sampai 10 jam. Tetapi sekarang, air sudah terdistribusi lebih dari 10 jam.
“Artinya memang efek dari pembangunan ini cukup bermanfaat bagi kami,” ujarnya.Kemudian, lanjutnya, untuk bak pembangunan memang sudah tidak memadai lagi, tapi masih bisa dikelola pihaknya.
“Mudah-mudahan ke depan ada penambahan instalasi pengolahan air untuk menjaga kualitas air dan penambahan bak penampungan di semua cakupan PDAM,” ujarnya.(Laporan Rangga Singkep)