Linggasatu.com | Lingga — Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lingga Sazali melalui Humas PDAM Khaidir meminta agar warga terutama pelanggan PDAM untuk mengantisipasi terkait datangnya curah hujan yang cukup tinggi akhir-akhir ini terjadi di Kabupaten Lingga.
Jika Sewaktu-waktu air keruh pada bak penampung air di Daerah Gunung Muncung maka aliran air dimatikan dan pasokan air kerumah-rumah akan mengalami gangguan.
“Kita minta agar pelanggan mengantisipasi, dengan cara menampung air, sebab apabila air keruh maka pasokan air akan tergangu meski hal tersebut tidak berlangsung lama.” ujar Khaidir Senin (4/6).
Ditambahkan Khaidir hal ini terjadi sebab aliran air yang berada di Gunung Muncung sangat rawan dengan longsor, hal ini di sebabkan rapuhnya struktur tanah yang ada di daerah tersebut, meski hal tersebut sampai saat ini tidak terjadi namun alangkah baiknya warga menampung air.
“Memamg belum terjadi, tapi hal ini perlu kita sampaikan agar apabila sewaktu-waktu ada gangguan masyarakat, terutama pelanggan PDAM sudah memiliki air cadangan” imbuh Khaidir
Seperti di ketahui pada awal tahun 2018 dari 102.013 jiwa masyarakat Kabupaten Lingga, baru sekitar 25,90 persen yang menjadi pelanggan PDAM, hal ini memiliki tingkat kebocoran pertahun itu 37,57 persen, Sedangkan produksi air, 2.418.408 M3 (Kubik) dalam setahun.
PDAM Kabupaten Lingga didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No. 03 Tahun 2010 tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lingga saat ini untuk harga per kubik air bersih yang disalurkan PDAM ke setiap rumah warga di Ibu Kota Kabupaten Lingga hanya Rp.800 (delapan ratus rupiah) per kubik, sedangkan untuk di Dabo Singkep Rp.1200 (seribu rupiah) perkubik dan Tarif itu rencananya akan dikaji ulang di tahun 2018 ini.
(dwi)