LINGGASATU.COM — 4 Petugas KPPS di TPS 48, Kwamki, Mimika, Papua, digelandang ke kantor polisi. Mereka digelandang karena mabuk dan membuat jam buka TPS 48 terlambat.
Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto di Timika, Rabu, mengatakan peristiwa mabuknya 4 orang itu tersebut sempat membuat pelaksanaan pemungutan suara di TPS tersebut molor. Seharusnya, TPS dibuka Rabu (17/4/2019), pukul 07.00 WIT.
“Tadi pagi kami mendapat laporan bahwa empat orang anggota KPPS TPS 48, Kelurahan Kwamki dalam kondisi mabuk sehingga pelaksanaan pemungutan suara sempat molor karena warga tidak bisa memilih dan saksi-saksi parpol pergi meninggalkan TPS,” jelas AKBP Agung, yang dikutip dariĀ Antara.
Setelah menerima laporan terkait peristiwa itu, sejumlah aparat kepolisian mendatangi lokasi TPS 48 dan langsung mengamankan empat anggota KPPS yang mabuk tersebut.
Pelaksanaan pemungutan suara di TPS 48 tersebut akhirnya bisa dilanjutkan difasilitasi oleh Ketua KPPS dibawah kendali langsung PPS Kelurahan Kwamki dan Panitia Pemilihan Distrik (PPD) Mimika Baru.
Sementara itu di TPS 30, kompleks Arena Lama, Kelurahan Pasar Sentral, petugas KPPS dilaporkan hanya memberikan dua surat suara kepada pemilih yaitu surat suara calon presiden-calon wakil presiden dan surat suara calon legislatif Kabupaten Mimika. Adapun tiga surat suara yang lain yaitu calon DPD, DPR RI dan DPRD Provinsi Papua tidak diberikan kepada pemilih dengan dalih agar pelaksanaan pemungutan suara cepat selesai.
“Ini yang jadi masalah di TPS, KPPS tidak memberikan tiga surat suara yang lain karena mau cepat-cepat selesai. Meskipun warga sudah mempertanyakan itu, tapi mereka jalan terus. Apakah ini tidak ada pengawasan,” tutur Nur, salah seorang warga TPS 30.
Editor : Qiky