Nasional — Industri media harus mampu bertahan dalam perkembangan jaman terhadap Revolusi Industri 4.0, Ketua Dewan Pers, M. Nuh mengatakan dalam mengikuti dan menyikapi perkembangan Revolusi bidang industri di dunia media mengikuti perubahan yang ada adalah kunci sukses untuk bisa bertahan dalam perkembangan.
“Perkembangan dan perubahan yang terjadi saat ini meminta orang harus berfikir lebih cepat, dan perubahan itu harus terjadi dan sejak dulu juga sudah ada, cuma yang membedakannya dari saat ini itu lebih cepat” kata Ketua Dewan Pers dalam acara ‘Bisnis Media pada Revolusi Industri 4.0’di Hall Dewan Pers, Jalan Kebun Sirih Raya, Jakarta Pusat, Selasa (23/07/2019)
Pada kesemoatan tersebut Ketua Dewan Pers inj juga menjelaskan perkembangan teknologi terhadap teknologi yang sedang berkembang pada pelaku media yang mana harus memegang teguh tiga hukum yang ada.
Pertama, hukum Moore.
“Orang elektro ini pasti tahu Pak Moore ini. kalau kita pernah kuliah di elektro, terutama elektronik, mesti kenal dengan bukunya Pak Moore. karena Pak Moore itu penemu digital elektronik, yang dia bilang, setiap 1,5 tahun ada percepatan yang berubah dua kali lipat dengan harga yang sama. Artinya, filosofinya, kalau kita mau comply dengan zaman sekarang, ya kecepatan. Kecepatan dalam mengambil keputusan, kecepatan dalam perubahan dan seterusnya,” paparnya
Kedua, hukum McClave.
“Yang kedua itu, hukum McClave. Kalau mau comply di jaman sekarang, kata kuncinya adalah jaringan. Bukan hanya fisik tapi juga jaringan fungsi. Melalui jaringan ini kita bisa sharing ekonomi dan bersinergi. Ini juga implementasi dari falsafat, untuk menikmati tapi tidak harus memiliki,” ungkap Nuh
Terakhir adalah hukum Coase yang menekankan soal pentingnya manajemen pembiayaan. Nuh berpendapat, hal ini penting karena menyokong produktivitas dan efektivitas di era serba cepat seperti sekarang ini.
“Yang ketiga, hukum Coase, dia adalah penerima hadiah Nobel. Kata kuncinya di sini adalah cost. Siapa yang tidak bisa me-manage cost, baik dari pihak managemen atau apapun, maka tidak akan jadi winner. Karena ini bersaing dari sisi produktivitas dan efektivitas,” pungkasnya. (FKR)
Source : Detikcom