KUTIPAN.CO – Bagian dari normalisasi perseroan agar dapat meningkatkan kinerja dan menurunkan biaya perusahaan di tahun 2021, penjualan itu sudah dilakukan sejak tahun 2019 lalu Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) sudah menjual sebanyak 4.000 unit menara.
“Kalau lihat di 2019 kami menjual sejumlah menara ketika sudah dinormalisasi hal-hal tersebut, kami ada peningkatan signifikan terhadap pengurangan biaya, inilah yang direfleksikan dalam kinerja kami menjadi meningkat,” ungkap Chief Operation Officer Indosat Ooredoo, Vikram Sinha, Jumat (19/2/2021).
Kendati demikian, penjualan menara ini merupakan bagian dari strategi untuk rebound dan peningkatan kinerja sepanjang 3 tahun, sejalan dengan berbagai kegiatan.
Emiten bersandi ISAT ini menjajaki penjualan 4.000 menara milik perseroan. Vikram menegaskan 5G merupakan investasi yang sangat penting di industri telekomunikasi.
Selama enam kuartal terakhir, Indosat menggenjot penggelaran jaringan, termasuk penggelaran serat optik, agar layanan yang diberikan makin prima sekaligus mempersiapkan diri dalam menyambut 5G.
“Kami juga bekerja dengan ketat dan dekat dengan regulasi serta mempersiapkan infrastruktur yang diberikan. Kami memiliki fokus yang sangat tinggi tehadap persiapan jaringan 5G,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa manfaat investasi 5G akan makin terasa saat ekosistem 5G sudah siap. Indosat terus menjalin komunikasi dengan regulator untuk melihat peta jalan frekuensi untuk 5G.
Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Natasha Nababan menyampaikan perusahaan akan menjajaki penjualan sebanyak kurang lebih 4.000 menara. Saat ini, Indosat baru dalam tahap awal penjajakan transaksi.
“Namun, apabila transaksi tersebut terjadi, maka akan menjadi transaksi material di bawah peraturan OJK yang berlaku,” paparnya dalam keterbukaan informasi.
Sebelumnya, ISAT mengklaim infrastruktur jaringan telekomunikasi yang telah dibangun selama ini, hakikatnya sudah siap untuk mendukung pergelaran 5G. Pada 2019, ISAT melakukan penjualan 3.100 menara dan perusahaan memeroleh Rp6,39 triliun.
Penulis : Ilham
Editor : Fikri
Source : Bisnis