Linggasatu.com — Nyeri sendi tak selalu disebabkan oleh asam urat dan rematik. Meski identik, tahukah Anda bahwa kedua penyakit tersebut memiliki perbedaan? dari fakta medis yang sebenarnya tak semua keluhan sakit sendi disebabkan oleh asam urat yang tinggi dan penyakit rematik. Di samping itu, gejala dan cara mengobati kedua jenis penyakit itu pun benar-benar memiliki perbedaan yang berarti.
Dikutip dari klikdokter.com yang ditulis oleh
Asam Urat bukanlah penyakit melainkan suatu zat yang secara normal memang ada di dalam darah, Asam urat merupakan hasil pemecahan dari senyawa bernama purin, yang didapat dari konsumsi daging, hati ayam atau sapi, alhohol, kacang-kacangan, dan lainnya. Selasa (24/7/2018)
Dalam keadaan normal, asam urat akan dibersihkan dari darah oleh ginjal, dan dikeluarkan melalui urine. Namun demikian, jika kadar asam urat dalam tubuh terlalu tinggi, ginjal tak dapat mengeluarkan semua asam urat ke luar tubuh. Akibatnya, sebagian asam urat akan terakumulasi dan bisa mengendap menjadi kristal di sendi. Penumpukan kristal tersebutlah yang memicu nyeri sendi.
Dalam istilah medis asam urat disebut dengan gout arthritis, penyakit gout arthritis lebih sering terjadi pada pria yang berumur berkisaran 30-50 tahun,
gejala khas dari asam urat itu sendiri dijelaskan dalam artikel dr. Resthie menyebutkan nyeri sendi yang timbul mendadak. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi ibu jari kaki. Seringkali, penderitanya terbangun di pagi hari dengan kesakitan pada sendi, disertai dengan sendinya berwarna kemerahan dan terasa hangat ketika diraba.
Untuk penanganannya dokter akan memberikan obat anti radang dan dokter tidak menganjurkan penderita mengkonsumsi obat penurun asam urat atas inisiatif sendiri, sebab dosis yang tidak tepat akan mengakibatkan bertambahnya nyeri sendi tersebut.
merupakan penyakit autoimun yang menyerang persendian, dan penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui hingga saat ini.
Berlawanan dari Asam Urat, Rematik lebih dominan menyerang pada wanita pada rentang usia 20-40 tahun, dan biasanya sendi yang diserang sendi-sendi kecil seperti sendi jari tangan. Gejala khas rematik adalah bengkak, nyeri, dan kemerahan pada sendi. Awalnya, nyeri sendi akibat rematik tak terlalu mengganggu. Namun, semakin lama dibiarkan, rasa nyeri tersebut akan semakin memberat, dan peradangan pun makin hebat.
Karena disebabkan oleh kondisi autoimun sistem kekebalan yang menyerang diri sendiri penyakit ini juga dapat menyerang pada organ tubuh lain, termasuk kulit, mata, jantung, paru, dan ginjal.
Berbicara tentang pengobatan rematik, dokter biasanya akan memberikan obat golongan disease modifying anti-rheumatic drug (DMARD). Namun, obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Itu pun setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada tubuh pasien.
Perbedaan nyata antara penyakit asam urat dengan rematik, meski sama-sama dapat menimbulkan keluhan nyeri sendi, bukan berarti keduanya adalah penyakit yang sama. Asam Urat (gout arthritis) terjadi secara mendadak dan biasanya mengenai satu sendi. Sedangkan rematik (rheumatoid arthritis) terjadi perlahan-lahan dan mengenai banyak sendi. Maka dari itu, jika ada keluhan nyeri sendi yang cukup mengganggu, akan lebih baik jika Anda berkonsultasi pada dokter agar dapat dipastikan penyebab utamanya; apakah akibat asam urat tinggi, rematik, atau penyakit sendi lainnya.
(Qq)