Linggasatu.com | Lingga — Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Azrah mengajak masyarakat untuk memantau dan mengawasi pembanguan yang saat ini berlangsung di Kabupaten Lingga, hal ini di karenakan menurutnya sejumlah pembangunan yang saat ini sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga ada yang kurang tepat sasaran.
“Ada pembangunan yang kurang tepat sasaran dan ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah, sebab apabila hal ini terus di biarkan dikhawatirkan pembangunan tersebut akan sia-sia” terang Azrah atau yang akrap di panggil dengan nama Iwan Rabu (6/6).
Hal ini di sampaikan Iwan terkait dengan pembangunan jembatan diruas jalan penghubung antara Kecamatan Singkep Pesisir dengan Kecamatan Singkep yang menelan anggaran Rp 12 Milyar lebih yang merupakan anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) murni Tahun 2018 yang di kerjakan oleh PT.Mekar Abadi Sukses dengan konsultan supervisi PT.Adhy Duta Prima dan masa pekerjanya 240 hari kalender.
“Ini pembangunan yang cukup luar bisa dengan nilai kontrak yang cukup besar, ini harus diawasi semua pihak, agar pembanguan itu benar-benar tepat sararan dan bermanfaat bagi masyarakat” terang Iwan.
Pantaun dilapangan di temukan hal yang aneh pada papan nama proyek tertulis nama peket adalah pergantian jembatan Desa Resun 5 cs dan berkala jembatan Nerakak, sedangkan lokasi pembangunan jembatan saat ini berada di Desa Kote Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga. Sejumlah pekerja yang berhasil dijumpai di lokasi pembangunan jembatan engan berkomentar banyak, menurut para pekerja pemenang proyek tersebut adalah kontraktor dari Tanjungpinang bahkan dari para pekerja tersebut di ketahui bahwa proyek Rp 12 milayar lebih tersebut untuk membangun jembatan dengan nilai panjanganya 20 meter.
“Kami cuma pekerja saja pak, kami dari Tanjungpinang.” ujar pekerja yang enggan namanya dipublikasikan.
(Dwi)