LINGGASATU.COM | MotoGP — Salah satu alasan kenapa tidak semua motor ikut serta pada ajang kelas raja MotoGP adalah untuk menciptakan motor berkecepatan tinggi dan presisi satu motor saja pabrikan harus menghabiskan uang puluhan miliar rupiah, Nah, salah satu alasan mengapa motor MotoGP mahal, karena motor prototipe ini banyak mengaplikasi bahan serat karbon.
Serat karbon ini digunakan untuk mengantikan alumunium misalnya untuk swingarm, bahkan beberapa pabrikan sedang melakuka riset serat karbon untuk dijadikan sasis, meskipun tidak semua bagian sasis mengunakan karbon tapi hanya bagian tertentu saja.
Diketahui untuk membuat dan menggunakan swingarm berbahan carbon, dana yang harus digelontorkan oleh tim atau pabrikan berkisar 250 ribu Euro atau hampir Rp 4 miliar, lebih tepatnya, Rp 3.897.250.000 (1 Euro = Rp 15.589).
Pembalap tim satelit Cal Crutchlow mengungkapkan untuk mendapatkan swingarm carbon tersebut dirinya harus sabar menunggu agar bisa diaplikasi pada tunggangannya, sebab tim Repsol Honda memprioritaskan pembalap utama Marc Marquez.
“Marc Marquez tentu mendapat perlakuan utama soal material, terutama tim Repsol Honda pada umumnya. Dan sejak harganya sekitar 250 ribu Euro, kami tidak bisa selalu memakai part itu,” ungkap Cal Crutchlow dilansir Linggasatu dari Speedweek.com.
Mengingat untuk menjadikan swingarm tersebut dengan mengeluarkan uang yang sangat fantastis, pastinya tim harus jeli dan melihat talent sang joki, jika pembalap crash maka tidak menutup kemungkinan swingarm juga ikut hancur.
Kelebihan dari swingarm berbahan carbon ini lebih kaku ketimbang swingarm aluminium ketika diajak melahap tikungan highspeed corner. Sehingga, pembalap menjadi lebih stabil melibas tikungan dalam kecepatan tinggi.
Editor : Fikri
Source : Speddweek