Linggasatu.com — Setelah beberapa waktu yang lalu kehadiran artis dan sekaligus aktivis Neno Warisman dihadang dan mendapat penolakan di bandara Hang Nadim Batam, kali ini aktivis #2019gantipresiden tersebut kembali dihadang masa di Pekanbaru Riau.
Neno Warisman memilih bertahan didalam mobil BMW meski dihadang masa, setelah selama 6 jam bertahan didalam mobil BMW akhirnya Neno Warisman harus mengalah keluar dan pindah ke Mobil Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II dengan dikawal aparat. Sabtu (25/8/2018).
Sekitar pukul 22.00 wib Neno Warisman dibawa menuju balik ke Bandara SSK II dengan menggunakan Mobil Bandara, Neno mendapat pengawalan ketat hingga masuk Bandara.
Diketahui Kehadiran Neno Warisman ke Pekanbaru dalam rangka rencana deklarasi #2019gantipresiden, Kedatangannya mendapat penolakan dari sejumlah ormas di Pekanbaru.
Dalam video berdurasi 2 menit 17 detik Neno Bicara apa yang sedang dialaminya,
“Saya masih berada di dalam mobil, bagi semua masyarakat yang mengikuti apa yang terjadi di Pekanbaru. Tanah Melayu yang mulia, izinkan saya menceritakan dari awal bagaimana kami datang dan kemudian beberapa aparat meminta kepada kami terutama saya untuk masuk ke ruangan yang mereka inginkan,” kata Neno mengawali penjelasannya.
Selanjutnya Neno menjelaskan dalam video nya
“Di penghujung atau di batas antara jalan dengan bandara itu ada gerbang yang kemudian dipenuhi oleh aparat dan banyak sekali wartawan dan itu terjadi mulai upaya untuk terus menerus secara bergantian ada Sabhara, ada pimpinan ban…(tak meneruskan kata-katanya) ada aparat-aparat, banyak yang terus berusaha mendesak agar saya kembali ke bandara,” ujarnya.
Sebelumnya, sekelompok massa mengatasnamakan Barisan Pemuda Riau (BPR) menggelar demo penolakan deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru. Aspirasi penolakan ini mereka sampaikan di Polda Riau, Kamis (23/8). Mereka membawa spanduk yang isinya penolakan deklarasi #2019GantiPresiden.
“Kami minta rencana aksi deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru harus ditolak. Kami minta aksi tersebut jangan dilaksanakan di Pekanbaru,” kata Koordinator aksi Subarianto.
Kelompok massa ini menilai acara deklarasi #2019GantiPresiden yang akan dihadiri Neno Warisman cs itu merupakan bentuk makar. Bila tetap akan digelar, acara itu dinilai akan memicu bentrokan massa antara yang pro dan kontra.
Editor : Qq
Sumber