linggasatu.com – Memprihatinkan,….. Mungkin kalimat itu yang pas diberikan pada kondisi gedung Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 yang beralamat di Desa Berindat Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga.
Sebab, kondisi gedung sekolah tersebut hanya beratapkan seng dan berdinding triplek, sehingga jauh dari kata layak untuk tempat belajar, hingga saat ini SMP Negeri 2 Singkep yang sudah 2 tahun berdiri namun belum mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan.
Padahal, anggaran untuk dunia pendidikan terus digelontorkan pemerintah guna memperbaiki mutu dan infrastruktur, dengan tujuan membuat anak didik semakin baik menerima pelajaran dan nyaman berada di sekolah.
Namun, tujuan pemerintah itu tidak seluruhnya berjalan sesuai rencana
”Kita bersyukur meski demikian semangat anak-anak untuk berlajar dan menimba ilmu cukup kuat, meski sekolah ini jauh dari kata layak untuk di pergunakan sebagai sekolah” ujar Kepala SMP Negeri 2 Pesisir Djunaidy, S.pd Sabtu (3/3).
Diterangkan Djunaidy pada bulan Juli 2016, SMP Negeri 2 Singkep Pesisir resmi berdiri, dengan jumlah siswa yang saat ini dimiliki adalah 40 orang, terdiri dari kelas 7 berjumlah 17 orang, kelas 8 berjumlah 8 orang dan kelas 9 atau kelas 3 berjumlah 14 orang, dengan jumlah guru saat ini 10 orang terdiri dari 5 orang PNS dan 5 orang guru honor.
Pada tahun 2017 lalu seharusnya SMP ini sudah mendapatkan bantuan pembangunan fisik sekolah namun tanpa ada keterangan yang jelas dari Pemerintah Daerah pembanguan tersebut batal.
”Tahun lalu mau di bangun gedung sekolah namun tak jadi, tapi kemaren dari Dinas Pendidikan meyakinkan bahwa di tahun 2018 ini akan mendapatkan bantuan 3 ruang kelas” tambah Djunaidy dengan wajah serius.
Sejumlah siswa yang belajar di SMP Negeri 2 Singkep Pesisir berharap pemerintah Kabupaten Lingga agar memperhatikan sekolah mereka sebab, bukan hanya bangunan gedung di sekolah yang sudah 2 tahun berdiri ini dan tidak memiliki perpustakaan dan laboratorium seperti sekolah-sekolah pada umumnya.
Bahkan untuk menambah ruangan belajar, beberapa masyarakat, para guru, orang tua murid mengumpulkan dana untuk menambah ruang belajar.
”Kita berharap di tahun yang akan datang ini kita mendapatkan bangunan gedung dan penambahan guru yang saat ini juga masih kurang” imbuh Djunaidy.
(cr1/cr2)