Linggasatu.com — Fenomena siang hari tanpa bayangan akan terjadi di Jakarta dan Serang hari ini, Selasa (9/10). Fenomena alam yang terjadi setahun dua kali ini akan mengitari Indonesia pada bulan Maret-April dan September-Oktober.
Fenomena ini akan bergeser ke kota lain seperti Cirebon, Semarang hingga Kupang. Pada September, fenomena ini pertama kali menyambangi Banda Aceh pada 10 September.
Lokasi ini terus bergesar Medan, Tanjung Pinang, Padang, Jambi dan seterusnya. Terakhir, fenomena ini akan terjadi di Kupang pada 20 Oktober.

Peneliti Sains antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto mengatakan tepat siang hari nanti posisi matahari akan tepat tepat berada diatas kepala, untuk daerah Jakarta dan Serang diperkirakan akan terjadi pada pukul 11.40 Wib Siang nanti.
“Hari tanpa bayangan hanya berlangsung sekitar 10 menit, lebih dari rentang waktu itu bayangan akan semakin kentara. Saat puncak hari tanpa bayagan akan terdengan azan karena selalu bertepatan dengan waktu dzuhur,” kata Rhorom dikutip dari CnnIndonesia
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejumlah kota di Indonesia akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan atau kulminasi pada pertengahan September hingga akhir Oktober mendatang.
Fenomena hari tanpa bayangan terjadi lantaran pada tahun ini, matahari akan berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2018 pukul 23.15 WIB dan 23 September 2018 pukul 08.54 WIB. Sementara pada 21 Juni 2018 pukul 17.07 WIB, matahari berada di titik balik utara dan titik balik selatan pada 22 Desember 2018 pukul 05.23 WIB.
Kulminasi utama di Indonesia akan terjadi hingga dua kali dalam setahun, yakni saat posisi matahari berada tidak jauh ketika berada di khatulistiwa.
(Qqy)