KUTIPAN.CO – Tembakau Temanggung dikenal berkualitas yang tinggi, karena petani di daerah ini memiliki cara-cara dan metode yang unik dalam membudidayakan tanaman tembakau, berikut ini cara budidaya tanaman tembakau Temanggung yang dilakukan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Persemaian
Ketika mulai musim tanam tembakau tiba petani tembakau di Temanggung melakukan kegiatan persemaian untuk menghasilkan bibit tanaman tembakau yang berkualitas. Saat memulai persemaian bibit tembakau perlu memperhatikan beberapa hal salah satunya pemilihan lahan yang subur, gembur, dan memiliki drainase yang baik.
Hal lain yang perlu menjadi perhatian, adalah letak lahan yang dekat dengan sumber air untuk memudahkan penyiraman. Kemudian, masa persemaian dengan membuat bendengan. Setelah itu, di atas bendengan diberi atap yang terbuat dari jerami, alang-alang, daun kelapa atau bahae dari plastik yang bisa dibuka dan ditutup .
Langkah selanjutnya pembuatan bendengan tempat persemaian bibit tembakau selesai dilakukan penyiraman setiap pagi dan sore sejak benih ditabur. Setelah benih tembakau berumur 2-3 minggu atap dibuka di pagi hari dan di tutup pada sore hari. Bibit tembakau yang sudah mempunyai daun dengan lebar 5 cm atap dapat dibuka sepanjang hari.
Pengolahan Tanah
Langkah lain setelah masa persemaian selesai adalah pengolahan tanah. Pengolahan tanah perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas tanah agar tetap gembur, subur agar saat bibit tembakau ditanam akar tanaman dapat menembus dalam tanah. Lahan pertanian di wilayah Temanggung memiliki kemiringan datar hingga terjal.
Saat pengolahan tanah bisa dilakukan dengan cara mencangkul, kemudian dilanjutkan dengan membuat bendengan setinggi 25-30 cm. Bendengan dibuat untuk menanam bibit tanaman tembakau.
Langkah lain dalam mengolah lahan pertanian tembakau dengan membuat saluran air yang letaknya sekitar bendengan. Saluran air ini dibuat untuk memudahkan pembuangan air saat kelebihan air di sekitar bendengan. Pengolahan tanah perlu dilakukan untuk mengurangi kehilangan bahan organik tanah akibat erosi.
Penanaman
Setelah persemaian selesai bibit tanaman tembakau berumur 40-45 hari dipindah ke bendengan yang telah dibuat pada lahan pertanian. Sebelum melakukan penanaman perlu memperhatikan bibit tanaman tembakau dengan memilih bibit tembakau yang sehat, seragam dan akarnya banyak.
Langkah lain dalam menanam bibit tanaman tembakau dengan membuat lubang tanam pada bendengan tempat menanam bibit tembakau. Lubang tanam dibuat dengan menggunakan kayu pilihan yang dibentuk sedemikian rupa hingga tanah bisa dilubangi dengan kedalaman sebatas batang atau leher akar.
Lubang tanam selesai dibuat kemudian dilakukan menanam bibit pada lubang tanam. Setelah bibit tanaman tembakau ditanam kemudian ditutup dengan tanah yang gembur. Saat menanam bibit tanaman tembakau perlu memperhatikan waktu tanam yaitu sore hari saat intensitas cahaya sinar matahari sudah berkurang.
Setelah masa tanam selesai perlu dilakukan penyiraman tidak lebih dari 10 hari dari tanam pertama agar diperoleh pertumbuhan dan umur panen yang seragam. Penyiraman dilakukan menyesuaikan dengan kondisi kelembaban tanah .
Pendangiran dan Penyiangan tanaman tembakau dari gulma
Ketika melakukan budidaya tanaman tembakau petani perlu melakukan penyiangan tembakau dari gulma agar tanaman tembakau tidak terganggu tanaman gulma. Penyiangan dilakukan pada 3 minggu setelah musim tanam. Penyiangan perlu kembali dilakukan setelah tanaman berumur 5 minggu dan terakhir setelah tanaman berumur 7 minggu.
Pemupukan
Penyiangan tanaman tembakau dari gulma selesai dilakukan berikutnya tanaman tembakau perlu dilakukan pemupukan. Saat pemupukan berlangsung perlu memperhatikan dosis dan waktu applikasinya.
Dosis pemupukan juga tergantung pada kondisi tanah tempat lokasi tanaman tembakau di tanam, pemupukan ini perlu agar tanaman tembakau tumbuh subur salah satunya dengan memberikan pupuk 75 kilogram N per hektar + 67 kilogram P205 per hektar +153 kilogram K20 per hektare.
Ketika pemupukan pada tanaman tembakau juga perlu memperhatikan waktu pemupukan. Pupuk diaplikasikan satu hari sebelum masa tanam, sedangkan pupuk P dan K diaplikasikan 2 kali yaitu pada 5 hari setelah tanam dan 21 hari setelah tanam.
Pupuk N, pupuk P205 dan pupuk K20 diaplikasikan pada lahan pertanian tembakau memberi pengaruh cukup baik saat panen tembakau seperti mampu meningkatkan produksi daun basah 20%, produksi rajangan kering 32% dan meningkatkan indeks mutu 54%. Saat pemupukan berlangsung juga perlu menghindari penggunaan pupuk yang mengandung Klor (C1) tinggi, karena kadar Klor yang tinggi pada daun tembakau akan menurunkan kualitas tembakau
Pemangkasan dan pembuangan Sirung
Setelah masa pemupukan selesai langkah selanjutnya pemangkasan dan pembuangan sirung. Pemangkasan dan pembuangan sirung tanaman tembakau perlu dilakukan agar nanti pertumbuhan, perkembangan daun tembakau sangat baik dan berkualitas.
Perawatan tanaman tembakau menjadi kunci keberhasilan dalam budidaya tanaman tembakau sehingga perlu mendapatkan perhatian dari petani salah satunya dengan melakukan pemangkasan dilakukan setelah bonggol keluar bunga dengan cara memangkas di bawah daun.
Tembakau yang telah dipangkas akan keluar sirung (tunas ketiak daun). Pemangkasan dilakukan agar pertumbuhan tanaman tembakau tidak terkuras oleh tunas baru yang tumbuh pada ketiak daun ,maka tunas baru perlu dibuang yang dilakukan setiap 5-7 hari sekali.
Panen
Tanaman tembakau yang sudah siap panen dipetik daunnya dengan ciri-ciri warna daun berubah warna dari warna hijau menjadi hijau kekuningan dan batangnya mudah dipatahkan saat dipetik .Ketika musim panen tembakau tiba perlu memperhatikan waktu panen agar nanti mendapatkan tembakau yang berkualitas .
Waktu yang tepat memetik daun tembakau yang sudah masak yaitu waktu pagi hari setelah embunmenguap.Ketika memetik daun tembakau pada siang hari waktu panen daun tembakau dalam kondisi layu dan tembakaunya tidak berkualitas
Saat panen tembakau perlu memperhatikan umur dauntembakau.Tembakau dipanen saat umurnya masih muda klorofilnya masih stabil sehingga menghasilkan warna hijau mati dan menyebabkan bau pada tembakau.