LINGGASATU.COM — Pemerintah Kabupaten Lingga mentargetkan ekspor produk hortikultura, khususnya pisang dan nenas pada akhir tahun 2020 mendatang. Ini menyusul keseriusan dan komitmen yang disampaikan manajemen PT. Great Giant Pineapple (GGP) untuk melakukan kerjasama investasi di bidang hortikultura di bumi “Bunda Tanah Melayu”.
“Insya Allah akhir tahun 2020, Lingga sudah bisa melepas ekspor perdana produk hortikultura, khususnya pisang dan nenas,” ungkap Bupati Lingga, Alias Wello di Surabaya, Selasa (13/8/2019).
Keyakinan Bupati Lingga ini bukan hanya sekedar bualan kosong dan isapan jempol belaka, menurutnya hal ini sudah melalui perhitungan yang matang bersama tim pihak perusahaan Great Giant Pineapple.
“Mulai tahun ini, kita persiapkan semua lahannya. Untuk lahan yang statusnya masih kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi (HPK), segera kita ajukan pelepasannya ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” katanya.
Sementara itu Welly Soegiono selaku Goverment Relation Director PT GGP sebelumnya pernah meyebutkan jika pihaknya sudah memiliki selama 35 tahun dalam melakukan ekspor produk hortikultura ke berbagai negara.
“Tahun 2018 lalu, GGP sukses ekspor buah pisang dan nenas sekitar 18 ribu kontainer dari kebun seluas 32.000 hektar di Kabupaten Tanggamus, Lampung,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Welly memaparkan betapa besarnya jumlah kebutuhan pasar dunia terhadap buah pisang dan nenas, khususnya di negara Eropa, Amerika, China, Jepang, Korea dan Singapura.
“Berdasarkan data tahun 2018 lalu, kebutuhan pasar dunia terhadap buah pisang mencapai angka 15.259.800 ton. Sedangkan nenas dibutuhkan sekitar 3.007.530 ton,” bebernya. (MCL)
Editor : Fikri