LINGGASATU.CO.ID – Setelah beberapa waktu lalu kegiatan belajar siswa dilaksanakan dirumah, dalam waktu dekat Dinas pendidikan Kabupaten Lingga akan kembali membuka sekolah dan melaksanakan belajar mengajar seperti biasanya, hal tersebut menyusul kebijakan new normal yang dicanangkan pemerintah pusat.
Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Lingga, Junadi Adjam mengatakan, kegiatan belajar mengajar di sekolah mulai diberlakukan pada 2 Juni mendatang, akan tetapi dalam mengadakan proses belajar mengajar tersebut, tetap mengacu pada protokol kesehatan yang ada. Sekolah diminta untuk mempedomani panduan new normal, seperti proses skrining kesehatan guru dan karyawan sekolah, cek kondisi siswa, posisi duduk yang berjarak minimal satu setengah meter, wajib penggunaan masker, handsanitizer.
Penerapan pola hidup bersih dan sehat dilingkungan sekolah dengan himbauan papan informasi pencegahan, serta tidak mewajibkan kantin sekolah tutup selama rentang waktu pencegahan corona virus.
“Kita melaksanakan komitmen pemerintah selama rentang waktu yang telah ditentukan untuk sementer genap ini,” kata Junaidi rapat terbatas yang diselenggarakan Korwil Pendidikan Lingga dan Lingga Timur bersama dengan kepala sekolah SD dan SMP di Aula SMPN 1 Lingga, Jum’at (29/05/2020).
Kepala sekolah dan guru diberikan waktu selama satu minggu untuk menyiapkan segala persiapan dalam proses belajar mengajar nanti, sekaligus sterilisasi sekolah.
Pada tanggal 8 – 27 Juni kegiatan di sekolah akan berjalan sesuai agenda yang telah ditetap dalam kelender pendidikan di Tahun Pelajaran 2019/2020. Seluruh warga sekolah tidak terkecuali siswa belajar seperti biasa. Namun, jam pelajaran akan dikurangi, dan meniadakan jam istirahat siswa.
“Satu minggu pesiapan dalam sterilisasi sekolah, menyiapkan tempat cuci tangan, hansanitizer. Semua harus bersih dilakukan untuk menghadapi belajar mengajar era new normal ini,” papar dia.
Menurut Junaidi, sesuai edaran yang telah disebarkan keseluruh satuan pendidikan. Pada satuan pendidikan yang kelasnya lebih dari 15 untuk SD dan 16 untuk SMP dibagi menjadi 2 rombel dengan proses belajar bergantian setiap hari. Sedangkan pada kelas yang jumlah siswanya sedikit, tetap melaksanakan kegiatan seperti biasa.
Junaidi juga mengakui, pola belajar daring yang dilakukan selama lebih kurang dua bulan sangat minim. Banyak kelemahan tiap satuan pendidikan dalam mengadakan proses belajar virtual, karena keterbatasan aksesibilitas dan fasilitas internet.
Maka dari itu, demi meningkatkan dan menstabilkan pendidikan di Kabupaten Lingga dia berharap tiap satuan pendidikan juga siap menempuh masa belajar new normal ini. Menata kembali dunia pendidikan, terutama dalam membentuk karakter dan disiplin siswa.
“Dengan adanya ini, tetata kembali dunia pendidikan kita,” harap dia.(Arp/Rangga)