LINGGASATU.Jagoh – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bersiap menghadapi lonjakan arus mudik jelang lebaran tahun ini.
Kepala Dishub Lingga, Hendry Efrizal memperkirakan, lonjakan arus mudik mulai terjadi 10 hari sebelum lebaran.
“Puncaknya pada 4 hari sebelum lebaran nanti, mulai H-4, H-3, H-2 menjadi puncaknya,” ungkap Hendry
Pihaknya akan melakukan rapat koordinasi bersama sejumlah jajaran pada Senin (1/4/2024) besok.
Hendry menyebutkan, sebelumnya ia telah menyurati operator kapal di Batam dan Tanjungpinang, untuk meminta penambahan armada untuk penumpang ke Kabupaten Lingga.
Pada rapat yang akan dibahas nanti kata Hendry, pihaknya akan melakukan pengaturan di Pelabuhan, baik aturan kendaraan hingga pembatasan masuk penjemput khusus di Pelabuhan Jagoh.
“Antre-antre kendaraan umum, kendaraan angkutan, kendaraan jemputan kita aturkan sedemikian rupa, karena parkir kita luasnya tidak seberapa bahkan sempit, maka kita harus atur itu,” jelasnya.
Hendry juga mengerahkan dan menegaskan kepada personel, untuk membantu pengaturan di Pelabuhan untuk hilir mudik naik-turunnya penumpang ke kapal.
Ia menjelaskan, pada rapat yang berlangsung nanti, dirinya akan mengarahkan terkait parkir kendaraan dengan lahan yang tersedia, baik roda dua maupun roda empat.
Dirinya juga meminta kepada pelaku usaha atau pengangkut kendaraan umum, bisa menyesuaikan dengan alur masuk dan keluar.
“Yang berkompeten untuk masuk sampai ujung Pelabuhan itu seperti petugas, sementara pengantar tidak bisa masuk. Kemudian buruh kita kasi kesempatan dan kendaraan Ambulans kita kasi masuk yang sifatnya urgent, ini untuk ketertiban,” terangnya.
“Untuk pengantar dan pengunjung, cukup di luar batas pagar yang kami tentukan,” sambungnya.
Ia menambahkan, semua pihak harus siap diatur oleh personel yang akan dikerahkan pihaknya nanti baik di Pelabuhan Roro maupun Domestik di Jagoh.
Kadishub Lingga ini juga memperkirakan, puncak arus balik lebaran mulai terjadi pada H+3.
Hendry mengimbau kepada masyarakat yang berangkat, jangan sampai saling menyalahkan petugas di lapangan terkait pengaturan nanti.
“Kalau bisa diboking tiketnya untuk Batam dan Tanjungpinang silahkan diboking, terserah agen nantinya. Kalau tidak bisa boking tolong datang pagi-pagi jangan sampai saling menyalahkan. Kemudian untuk petugas agar bisa melayani sesuai SOP yang ada,” tambahnya. (Laporan Rangga Jagoh)