LINGGASATU.COM — Anggota Komisi V DPRI-RI Bambang Haryo Soekartono, minta pemerintah perhatikan terhadap industri maritim, yang mana industri pada dunia maritim merupakan salah satu program unggulan nawa cita kabinet Joko Widodo – Jusuf Kalla. industri maritim yang meliputi perikanan, pelayaran dan galangan kapal.
Menurut anggota dewan ini fokus pada industri galangan kapal hingga saat ini Indonesia mengalami keterpurukan, dengan ramainya karyawan ahli las dan bidang lainnya di dunia galangan berpindah profesi menjadi Ojek Online (Ojol) yang disebabkan sepinya pekerjaan di galangan kapal.
“Hampir 50% galangan kapal Indonesia mengalami kesulitan, lantaran kurangnya perhatian pemerintah terhadap Industri ini” katanya dikutip dari Sindonews, Senin (29/07/2019)
Dipaparkan oleh Bambang Haryo, Â tingginya nilai perpajakan yang dibebankan kepada industri pelayaran yaitu 1,2% final pendapatan, kemudian Pendapatan Negara bukan Pajak (PNBP) naik 100% – 1000% mulai tahun 2017 hal ini yang membuat lesu dunia galangan di seluruh Indonesia.
“Keterpurukan pada Industri Maritim ini karena bunga bank di atas bunga komersial dan sulit mendapatkan dana investasi karena dianggap industri high risk, padahal di Malaysia, bunga bank industri maritim sepertiga dari bunga komersil,” katanya
Menurut pandangan anggota dewan komisi V ini, pertumbuhan ekonomi pada industri maritim hanya berdampak industri pariwisata, akan tetapi untuk industri galangan kapal justru mengalami kemunduran pada kabinet sekarang.
Untuk itu, Ia berharapa pemerintah dapat lebih memperhatikan fasilitas, insentif dan kemudahan perijinan untuk industri maritim bukan malah memberikan beban yang demikian besar terhadap industri maritim, baik industri galangan kapal, industri pelayaran dan industri perikanan. (FKR)
Source : Sindonews