LINGGASATU.COM — Masyarakat di sekitar Pantai Dungun Desa Dungun Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di gegerkan dengan penemuan sepasang ikan paus yang memiliki sepanjang 5 meter dan berat kurang lebih 2 ton berwarna hitam polos yang terdampar di bibir Pantai Selasa (30/4), siang sekitar pukul 12.10 WIB. Tidak di ketahui secara persis siapa yang pertama kali menemukan Ikan Paus tersebut namun siang itu pantai yang biasanya sepi mendadak ramai di kunjungi warga.
“Ada dua ikan paus besar, sepertinya sepasang yang satu udah mati dan satu lagi masih hidup, saat ini ikan yang sudah mati sudah di bibir pantai sedangkan yang hidup masih mengapung di air tak jauh dari bibir pantai.” ujar Ilham
Menurut pria yang berprofesi sebagai nelayan di Desa Dungun ini, Ikan Paus yang sudah mati tersebut diduga berjenis kelamin jantan dan penyebab kematinya belum di ketahui, sedangkan yang masih hidup saat ini mengapung di air tersebut memiliki jenis kelamin betina.
Lebih lanjut dikatakan Ilham, warga sudah beberapa kali berusaha membawa ikan paus yang masih hidup tersebut ke tengah laut namun lagi-lagi ikan yang berwarna hitam polos tersebut kembali ke bibir pantai seakan-akan tak mau meninggalkan sang jantan yang sudah mati.
“Kita sudah beberapa kali beramai-ramai membawa ikan yang masih hidup ke arah laut lepas, namun ikan itu kembali ke bibir pantai.” terang Ilham dengan menghela nafas dalam-dalam.
Hal senada juga di sampaikan oleh Jang, menurut pria dua orang anak ini, Ikan Paus tersebut diduga sengaja menepi ke bibir pantai untuk mencari makan, sebab di sekitar bibir Pantai Desa Dungun banyak sekali ikan-ikan kecil yang di percaya merupakan makan ikan Paus.
Jang dan sejumlah warga mengaku tidak tau harus berbuat apa dengan kedua ekor ikan paus tersebut terutama yang sudah mati, sebab masyarakat masih menunggu dari pihak yang berwenang.
“Tadi informasinya ada orang dari Pemkab Lingga yang mau datang dan meninjau ikan tersebut secara langsung, namun sampai sekarang belum datang. kami tak bisa apa-apa takut nanti disalahkan.” ujar Jang.
Editor : Fikri
Penulis : Jhony