Lingga – Tersebarnya di grup chating Whatsapp terkait ajakan membuat air garam didalam baskom lalu di jemur guna menimbulkan hujan, hal itu dibantah oleh Sahat M. P selaku Kepala Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dabo Singkep.
“Pesan itu saya pastikan Hoax, berdasarkan keilmuan menjemur air garam guna menimbulkan hujan tidak mendasar” kata Sahat, Senin (16/9/2019)
Adapun ajakan pesan berantai tersebut menyebutkan, Darurat Kemarau Panjang !! Sediakan baskom air yang dicampur garam dan diletakkan di luar rumah, biarkan menguap, jam penguapan air yang baik adalah sekitar pukul 11.00 – jam 13.00, dengan makin banyak uap air di udara semakin mempercepat kondensasi menjadi butir air pada suhu yang makin dingin di udara.
Menurut Sahat, dalam waktu dekat ini sulit untuk terjadinya hujan dan intensitas hujan di Kabupaten Lingga akan terjadi pada akhir September 2019.
“Posisi matahari sekarang di utara dan masih hangat, sehingga angin masih bergerak dari selatan. di mana angin selatan atau tenggara cenderung lebih kering serta sulit terjadi hujan,” jelasnya.
Menurut Sahat, proses terjadinya hujan tidak sesederhana itu. Proses terjadinya hujan berawal dari sinar matahari yang membawa energi panas menyebabkan adanya proses evaporasi. Dalam proses evaporasi, air yang berada di bumi (laut, danau, sungai serta badan air lainnya) menguap karena panas tersebut lalu menghasilkan uap-uap air. Uap-uap air terangkat ke udara dan mengalami proses kondensasi. (Rangga)
Editor : Fikri