KUTIPAN.CO – Thaif merupakan salah satu kota bersejarah yang dahulu, sebagai tempat peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW. Namun, kota ini sekarang mengalami kemajuan pesat berkembang menjadi central pertanian dan wisata.
Ta’if dalam bahasa Arab yang berarti Translit. Berada di lembah antara Pegunungan Asir dan, Pegunungan Al-Hada, yang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 45 menit tersebut merupakan salah satu kota di Provinsi Mekah, Arab Saudi.
Lokasi Kota Thaif
Kota Thaif berada pada ketinggian 1700 meter dari permukaan laut, tepatnya di lereng Pegunungan Gharwan. Sekitar kawasan Thaif, juga mengalir sungai-sungai,lembah yang landai ke arah Tabala.
Letak Thaif berlokasi di dataran tinggi, dan akses jalan yang terjal berkelok-kelok, panjang, menanjak hingga ke puncak. Kawasan pegunungan ini nyaris tak ditumbuhi pepohonan, tandus berbatu dan berpasir.
Kondisi berbeda ketika sampai Pegunungan A-Hada, hamparan rumputan hijau ,deretan rimbunan pepohonan nan hijau, dan deretan rumah modern maupun tradisional disepanjang jalan menuju Thaif.
Sekitar kawasan Kota Thaif dikelilingi tempat wisata keluarga masyarakat Arab Saudi mulai dari taman bermain, toko buah hingga, Wadi Sair Kabir. Bahkan, tempat ini kerap dijadikan tempat wisata kala musim panas tiba.
Thaif dikenal, sebagai Qaryatul Al-Mulk, yang berarti Desa Para Raja.Konon kabarnya, tempat ini banyak dibangun istana peristirahatan para raja Saudi, dan keluarga.
Tidak hanya sebagai tempat peristirahatan para raja Saudi. Namun, ternyata kota ini sering dijadikan tempat wisata kaum Muslimin saat menjalankan ibadah haji, atau umrah ke tanah suci, mungkin sudah tak asing dengan nama kota yang satu ini,Thaif.
Rombongan ibadah haji, atau umroh selalu was-was memasuki kota Thaif, karena tidak memiliki Tasrih(surat izin) atau visa mengunjungi kota ini.Selama musim haji, jamaah tidak diperkenankan memasuki wilayah itu, hanya mengantungkan visa haji. Namun, rombongan tetap nekad masuk, dan tiga pos Cheks Point yang dilewati tidak pernah menghentikan kendaraan MCH Daker Makah ini.
Dihuni Bani Tsaqif
Bani Tsaqif, adalah penduduk asli kota Thaif. Bangsa Tsaqif, disebut sebagai keturunan dari Qasiyy bin Munabbih bin Bakr bin Hawazin. Ia salah satu keturunan dari Bani Hawazin, yang menjadi seorang pemimpin Wadi Wajj. Sejak itu, mendapat julukan Tsaqif (artinya cerdas dan mudah paham).
Bani Tsaqif sempat dikunjungi Nabi Muhammad SAW, akhir bulan Syawal tahun kesepuluh yang saat itu, pemuja berhala Al-Laata. Atas perintah Rosullah SAW, berhala tersebut dihancurkan oleh utusan Kaum Muslim, yaitu Abu Sufyan bin Harb, dan Mughirah bin Syu’ban.
Tempat Peristiwa Hijrah Rasullah SAW
Thaif, salah satu tempat bersejarah dalam perkembangan dalam Islam, karena tempat inilah Rasullah SAW pernah berhijrah. Peristiwa hijrah Rasullah SAW, terjadi pada bulan Syawal tahun kesepuluh kenabian. Tak lama setelah Khadijah dab Abu Thalib wafat. Sepeninggal kedua orang yang dicintainya, Rasulullah SAW berhijrah.
Hijrah yang dilakukan Rasulullah ketika itu, mencari lahan dakwah baru di Thaif, dengan meminta bantuan Tsaqif. Namun, apa yang terjadi mereka memerintahkan anak-anak untuk melemparinya bebatuan hingga kakinya terluka Sikap penduduk Tsaqif yang brutal dengan mencemooh, melempari batu, hingga pengusiran dari Thaif.
Sikap brutal penduduk Thaif membuat sahabat Rasul, Zaid bin Haritsah rela turun tangan membela, dan melindunginya, sampai kepalanya juga terluka akibat lemparan batu. Rasulullah SAW, tidak patah semangat terus melanjutkan perjalanan ke Thaif, tetapi hanya selama 10 hari untuk berdakwah sekaligus meminta perlindungan
Sentral Pertanian dan Wisata
Kini, Thaif berubah wajah berkembang menjadi tempat sentral pertanian, perkebunan buah dan, tempat wisata. Setelah pemerintah setempat melakukan retorasi secara besar-besaran kawasan ini. Wajah baru kota Thaif, seperti Oase di tengah kota Mekah yang wajib dikunjungi saat datang ke kota Mekah.
Sejuk, dan dingin kesan pertama memasuki kota yang terletak lembah Pegunungan Asir, yaitu Thaif. Kondisi ini sangat berbeda dengan Mekah, yang udaranya panas dan jaraknya 80 kilometer.
Menjelajah kota ini akan menjumpai pohon langka yang tercamtum dalam Al-Quran,yaitu pohon Zaqqum. Pohon ini berduri tajam, besar dan, menjadi pohon langka yang tidak bisa tumbuh di Indonesia dan negara lainnya.
Tidak hanya Zaqqum, di tempat ini jumpai perkebunan delima, hingga kurma.Delima, dan bunga anggrek dapat dinikmati saat menjelang musim dingin sekitar bulan Oktober sampai bulan Januari
Di pusat kota Thaif terdapat pula beberapa masjid bersejarah mulai dari masjid Jami’ Khodim Haramain Syarifain, masjid Addas, masjid Jami’ Abdullah bin Abbas dan masjid Ku’un yang dikenal tempat dilempari batu oleh penduduk Thaif.
Di belakang masjid Jami’ Abdullah terdapat sebuah makam Ibnu Abbas RA,salah satu sahabat Rasulullah SAW yang disebut ahli hadis, dan berpengetahuan luas.