LINGGASATU.COM | Lingga – Aktivis Nelayan Lingga Distrawandi meminta Pemerintah Kabupaten Lingga menanggapi serius masalah BBM khususnya minyak Solar yang merupakan urat nadi dari para nelayan Kabupaten Lingga, hal ini disampaikan oleh Distrawandi pada pertemuan rapat koordinasi yang berlangsung di Gedung Sanggar Praja, Dabo Singkep, Jumat (6/9/2019).
“Kami minta pemerintah serius menangani permasalahan ini. Sebab hampir 13 ribu nelayan di Kabupaten Lingga ini membutuhkan solar yang menjadi urat nadi dan roh nya para nelayan,” tegas Distrawandi kepada wartawan usai rapat koodinasi.
Lebih lanjut dikatakan aktivis nelayan ini, permasalahan tidak mencukupinya kuota solar ini sudah bertahun-tahun, sehingga menurutnya hal seperti ini sangat merugikan para nelayan, yang mana para nelayan harus membeli minyak solar ke pelaku usaha dengan harga tinggi.
“Dari penyalur menyatakan bahwa pihaknya telah memberi sesuai dengan barang stok yang ada. Namun nelayan yang merasakan tidak pernah sampai 100 persen maka ini menjadi persoalan. Sehingga kita minta pemerintah serius dalam menyelesaikan permasalahan ini,” bebernya
Distrawandi juga menyatakan kesepakatannya apa yang disampaikan oleh beberapa kecamatan yang mengusulkan polemik solar ini agar diurus oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) akan tetapi melibatkan seluruh Bumdes se-kabupaten Lingga.
“Tapi pertanyaan kita apakah cukup duit yang dimiliki Bumdes itu, kalau hanya satu kecamatan satu Bumdes saja saya tidak mau, 76 Desa harus 76 Bumdes ikut serta yang ada nelayan nya,” katanya
Seperti diketahui belakangan ini BBM khususnya solar di wilayah Kabupaten Lingga mengalami kelangkaan dan hal tersebut membuat para nelayan mengeluh kesulitan mendapatkan minyak solar untuk menjalankan aktivitasnya sebagai nelayan.(Ujang)
Editor : Fikri