LINGGASATU.COM — Government Relation Director PT Great Giant Pinapple (GGP) Welly Soegiono sebut tanah di Kabupaten Lingga terbaik dari enam tanah Kabupaten/Kota lainnya yang telah pihaknya survey. Adapun keenam Kabupaten/Kota yang telah dilakukan survey oleh PT GGP adalah, Kabupaten Tanggamus (Lampung), Jembrana (Bali), Lingga (Kepulauan Riau), Humbang Hasundutan (Sumatera Utara), Bener Meriah (Aceh), Ponorogo, Bondowoso, Madiun dan Kota Madiun (Jawa Timur).
“Hari ini, saya sengaja tidak menampilkan data tentang Lingga. Karena Lingga sudah tidak ada masalah. Dari sisi kesuburan tanahnya untuk tanaman hortikultura, khususnya nenas, Lingga terbaik dari enam Kabupaten/Kota yang sudah dilakukan survey,” kata Welly Soegiono pada pada acara Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Hortikultura Untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah di Hotel Aston, Madiun, Jawa Timur, Senin (12/8/2019).
Menurut Welly, kebutuhan pasar dunia terhadap produk hortikultura, khususnya pisang dan nenas cukup besar. Berdasarkan data tahun 2018, PT. GGP sukses ekspor buah pisang dan nenas sekitar 18 ribu kontainer.
“Sejak tahun 1984 atau 35 tahun yang lalu, kami sudah melakukan ekspor pisang dan nenas. Alhamdulillah, hari ini Indonesia sudah menjadi negara pengekspor nenas terbesar di dunia,” kata Welly
Welly mengaku sudah memiliki perkebunan pisang dan nenas seluas 32.000 hektar di wilayah Kabupaten Tanggamus, Lampung dengan jumlah pekerja sekitar 25.000 orang.
“Limbah dari pengolahan pisang dan nenas ini, merupakan pakan ternak terbaik untuk sapi. Sementara kotoran dari sapi itu, adalah pupuk terbaik untuk kebun pisang dan nenas. Untuk limbah sebanyak ini, kami butuh sapi 25.000 ekor di kandang,” ungkapnya
Pada acara Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Hortikultura Untuk Peningkatan Ekspor dan Ekonomi Daerah, hadir menjadi narasumber dalam FGD itu, antara lain, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto dan Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi.
Selanjutnya, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bambang Adi Winarso dan Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Musdhalifah Machmud. (MCL)
Editor : Fikri