KUTIPAN.CO – Warga Tuban jual tanahnya lalu berbondong-bondong beli mobil, membuat hati Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengelolaan dan Petrokimis, merasa sedih dan uang yang diterima digunakan dengan tidak tepat.
Kadek Ambara Jaya selaku Presdir PT Rosneft Pengelolaan dan Petrokimis menilai, keputusan sebagain besar warga yang menerima uang hasil jual tanah dengan harga miliaran itu digunakan dengan tidak tepat.
Sebab menurutnya, jika warga tersebut suatu saat jatuh miskin karena salah dalam mengatur atau mengelola keuangannya ia juga merasa bersalah.
“Kalau ini (terancam miskin) terjadi, saya yang salah karena tidak mengawal dan mendampingi mereka,” kata Kadek Ambara
Untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang dikhawatirnya itu, menurut Kadek Ambara ia akan mengandeng tim untuk memberikan pembinaan kepada warga dalam pengelolaan keuangannya dan memiliki keterampilan yang baik.
Kemudian bagi warga penggarap lahan akan diajak bergabung dalam pekerjaan yang sifatnya padat karya.
Sementara itu, dengan adanya fenomena kaya mendadak warga Tuban itu dari uang pembebbasan lahan dengan jumlah yang fantastis miliaran rupiah membuat aparat TNI-Polri diterjunkan mengamankan wilayah tersebut, hal itu dilakukan guna mengantisipasi gangguan kamtibmas di wilayah Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban.
Diketahui warga yang mendadak kaya raya itu akibat dari ditampol miliaran rupiah gara-gara pembebasan lahan pada lokasi yang akan dibangun kilang minyak. Pada tahun 2019 proyek itu sempat ditolak oleh warga setempat, karena tidak menemukan titik kecocokan antara warga dan pihak yang akan membangun kilang minyak itu.
Penulis : Erika
Editor : Fikri
Source : Kompas